Postingan

Pergi untuk Kembali

“Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, masa lalu, sejarah, mereka ada untuk terus diingat dan direnungi. Agar dapat dijadikan pelajaran, perbaikan …

Air Mata di Tepi Danau

Gadis cantik, duduk kedinginan di sebuah bangku, menatap danau dengan matanya yang lebar. Aku berada di bangku lainnya, juga merasa kedinginan, semba…

Sepucuk Surat yang Mengantarkan pada Senja

Saat malam yang sepi disertai angin dingin yang berhembus, di sebuah rumah kecil yang jauh dari keramaian ada seorang anak kecil menangis dalam peluk…

Rinai dan Hujan Dini Hari

Palu diketuk tiga kali, Ami dan suaminya resmi bercerai. Sepasang mata bertemu tanpa senyuman. Hanya datar beberapa detik, lalu keduanya mendekat ber…

Tabungan Masa Depan

Lalu lintas di jalan besar selalu terisi oleh kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Bahkan, tak jarang pula kemacetan menjadi akibatnya. Orang-ora…

Kalpataru buat Pak Tukiman

Di sebuah desa di tepi bukit tinggallah sebuah  keluarga kecil yang sederhana, kepala keluarga tersebut bernama Pak Tukiman, pekerjaan sehari-harinya…

Pupus

Dia seperti angin lembut yang menggoyahkan setiap helai perasaan ini. hati kecil ini belum tahu sampai kapan rasa ini akan terus tumbuh. rasa yang se…

Rahasia Kecil

Aku merasa bahagia. Pulang dari tujuh harian meninggalnya Pak Lurah dengan membawa satu sisir pisang kepok untuk si Kacer dan Kenari. Apalagi di perj…

Kopi yang Pahit

Sepulang sekolah, seorang anak dari pelosok desa yang bernama Ahmad biasanya selalu ceria dan bersuka ria bersama teman-temannya, namun di hari itu d…
© Sepenuhnya. All rights reserved.