Perlunya peduli terhadap lingkungan harus dilatih oleh anak sejak dini. Lingkungan adalah hal pertama yang menjadi sumber kehidupan bagi manusia.
Pagi hari, Maudy bangun dari tidurnya, ia langsung bergegas untuk mandi lalu sarapan pagi, sebab ia akan pergi ke sekolah. Maudy menuju ruang dan sudah terdapat ayah, ibu, dan kakaknya.
"Ibu, apakah ada sapu lidi yang tidak terpakai?" Ucap Maudy.
"Ada di gudang belakang, untuk apa?" Jawab sang Ibu.
"Nanti di sekolah Maudy ada kegiatan penghijauan sekolah" Ucap Maudy.
"Wah, itu kegiatan yang sangat menarik, untuk melatih kepedulian anak sejak kecil" Ucap Ayah Maudy.
Selesai sarapan, Maudy pun berangkat ke sekolah dengan membawa sapu lidi. Sesampainya di sekolah Maudy langsung menuju kelasnya. Bel sekolah pun berbunyi, pertanda pembelajaran anak dimulai.
"Anak-anak, sekarang kita menuju ke lapangan untuk kegiatan penghijauan sekolah, sekalian bawa alat kebersihan yang kalian bawa dari rumah" Ucap Bu Guru.
"Baik, ibu" Jawab serentak murid kelas Maudy.
Kegiatan penghijauan pun dilakukan oleh semua siswa, mereka sibuk membersihkan daun dan sampah yang berserakan. Tiba-tiba ada seorang siswa yang tidak ikut dalam kegiatan penghijauan, ia malah sibuk makan dan duduk santai di bawah pohon besar. Maudy yang melihat itu langsung menghampiri siswa tersebut.
"Hei, mengapa kau tidak ikut bersih-bersih, malah santai-santai. Sedangkan yang lain sibuk membersihkan daun dan sampah" Ucap Maudy dengan nada kesal.
"Kenapa aku harus ikut bersih-bersih. Itu hanya akan membuatku menjadi kotor" Jawab Aby, sang siswa yang duduk di bawah pohon.
"Dasar pemalas" Ucap Maudy dengan nada sarkas.
"Kamu siapa mengaturku? Aku anak dari kepala sekolah, jadi bebas mau ngapain" Ucap Aby dengan nada sombong.
"Jangan mentang-mentang kamu anak kepala sekolah jadi seenaknya" Jawab Maudy dengan nada kesal.
Mereka pun saling bertengkar, yang membuat perhatian semua siswa dan guru yang sedang bersih-bersih. Kepala sekolah pun datang dengan raut wajah yang marah.
"Kenapa kalian berdua malah bertengkar?" Ucap Kepala Sekolah dengan nada kesal.
"Aby tidak mau ikut bersih-bersih dan malah duduk santai di bawah pohon sambil makan jajan. Sedangkan yang lain semuanya ikut bersih-bersih, Bu" Jawab Maudy.
"Aby, kenapa kamu tidak mau ikut bersih-bersih?" Tanya Kepala Sekolah.
"Nanti aku jadi kotor dan banyak kuman, lagian bersih-bersih cuman buang-buang waktu. Kan ada Pak Salim petugas kebersihan, kenapa kita harus ikut bersih-bersih?" Jawab Aby.
"Kegiatan bersih-bersih tidak hanya dilakukan oleh Pak Salim. Kegiatan ini dilakukan agar siswa dapat peduli terhadap lingkungan sejak kalian masih kecil. Bayangkan jika kalian berada di dalam lingkungan yang kotor, banyak sampah dan polusi yang menyebabkan udara menjadi tidak segar, apakah kalian mau?" Ucap Kepala Sekolah.
"Tidak" Seluruh siswa serentak menjawab.
"Lingkungan yang menyediakan segala kebutuhan untuk bertahan hidup, lingkungan yang memberikan sumber daya alam berupa makanan, air, energi dan udara. Jika lingkungan tidak dijaga maka akan menjadi masalah yang berakibat sumber daya alam rusak dan manusia pun akan kesusahan mencari makanan" Ucap Kepala Sekolah.
"Tugas kalian semua harus peduli terhadap lingkungan dengan menjaga lingkungan sekitar kalian dengan tidak membuang sampah sembarangan, ikut serta dalam kegiatan penghijauan dan bersih-bersih, paham semua?!" Tanya Kepala Sekolah.
"Paham, Bu" Jawab semua siswa.
Kegiatan penghijauan pun dilanjutkan lagi, Aby merasa malu dan langsung berdiri menuju Maudy.
"Maudy, maafkan aku. Aku salah sudah bersikap seperti itu tadi" Ucap Aby dengan nada menyesal.
Maudy yang awalnya kesal pun mulai tersenyum kecil.
"Tidak apa-apa, Aby. Aku juga minta maaf sudah bicara tidak sopan kepadamu. Sekarang lanjut bersih-bersih yuk, kamu mau, kan?" Ucap Maudy.
Aby pun mengangguk dan tersenyum, kemudian ia mulai mengambil daun yang berserakan di sekitarnya dan memasukkannya ke dalam plastik sampah.
Semua siswa terlihat semangat dan senang dalam kegiatan penghijauan. Perlunya sekolah mengadakan program penghijauan sekolah untuk sekolah dasar, menengah, dan atas, agar mereka sadar betapa pentingnya lingkungan bagi mereka. Lingkungan adalah sumber kehidupan kita, jiwa kita, sudah seharusnya menjaga lingkungan adalah kewajiban kita. Jadi tunggu apa lagi?! Ayo mulai sekarang peduli lingkungan. Demi menuju masa depan cerah, dengan langkah kecil, kita bisa ciptakan bumi yang lebih hijau dan sehat untuk generasi mendatang. Jadilah bagian dari solusi, bukan polusi.
Biodata Penulis:
Anggun Nirmala lahir pada tanggal 26 Juni 2006, ia punya hobi membaca.