Perempuan di Bibir Dermaga Oleh Firman Fadilah Seorang perempuan berwajah sendu berdiri di bibir dermaga. Ia menatap ke permukaan laut. Meskipun pantulan wajahnya tak tampak di…
Dulu Dia Jahat Banget—Sekarang Bikin Jantung Gue Kenceng Oleh Dimas Andrean Nama gue Raka. Cowok biasa di sekolah yang biasa aja. Nggak pinter-pinter amat, nggak ganteng juga, dan sayangnya... nggak bisa ka…
Pada Ujung Desember Oleh Firman Fadilah Pada ujung Desember, ia baru tahu kalau dirinya hanya sebatas tokoh cerita dalam hidupnya sendiri. Ia tak bisa memilih, tetapi ma…
Warung Kopi Tengah Hujan Oleh Dimas Andrean Hujan turun sejak sore. Rintik-rintiknya nggak gede, tapi awet kayak kenangan mantan yang nggak selesai. Di pojok jalan kecil, di …
Bayang-Bayang Uang Haram Oleh Nailah Surfi Irawan Di sebuah desa kecil bernama Harmoni, terletak di lereng gunung hijau yang menjulang di Jawa Tengah. Kehidupan di desa terse…
Di Antara Jeritan Sampai Doa Tak Lagi Punya Suara Oleh Tasiya Anggara Putri Hujan turun sejak malam sebelumnya tanpa jeda, seolah langit November sedang membuka seluruh pintu airnya. Pepohonan di buk…
Mantra Naga Oh, tepung yang putih dan halus Dengan cinta dan hangat yang tulus Campurlah dengan gula yang manis Ragi yang hidup, air dan mentega Pangganglah dala…
Ketika Hujan Tak Lagi Ingat Caranya Pulang Oleh Amanda Putri Ayunda Sudah sewajarnya manusia merindukan manusia lain. Sudah sewajarnya pula manusia merindukan kampung halamannya. Yang tidak wa…
Bapak yang Tersesat di Terminal Mengwi Oleh Aryasuta Matahari Bali mulai beranjak turun ketika aku tiba di Terminal Mengwi. Langit senja mewarnai dinding-dinding terminal yang dipenuhi tur…