Postingan

Pupus

Dia seperti angin lembut yang menggoyahkan setiap helai perasaan ini. hati kecil ini belum tahu sampai kapan rasa ini akan terus tumbuh. rasa yang se…

Rahasia Kecil

Aku merasa bahagia. Pulang dari tujuh harian meninggalnya Pak Lurah dengan membawa satu sisir pisang kepok untuk si Kacer dan Kenari. Apalagi di perj…

Kopi yang Pahit

Sepulang sekolah, seorang anak dari pelosok desa yang bernama Ahmad biasanya selalu ceria dan bersuka ria bersama teman-temannya, namun di hari itu d…

Kelam

Pagi menjelang seorang remaja yang biasa dipanggil Agung sudah sibuk memasak air untuk membuat secangkir teh. Agung adalah seorang pria mungil yang m…

Scrapbook untuk Arunika

Pagi yang cerah ketika matahari dengan percaya diri memancarkan sinarnya dari ufuk timur, dengan kicauan burung gereja yang terbang mengepakkan sayap…

Sang Nenek dan Cucu Semata Wayangnya

Clara seorang gadis yang berumur 15 tahun adalah satu-satunya cucu Mbok Ijem. Clara yang sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya 14 tahun yang lalu, …

Mendekap Peluh

Mentari pagi kembali menyapa awan, silap mata tak dapat kutatap keagungan Tuhan. Angin nan lembut menyentuh kulitku, begitu indahnya nikmat semesta b…

Bayang Bilik Suara

Hujan rintik menyelimuti pagi di desa kecil bernama Tamanjaya. Desa itu tampak lebih sibuk dari biasanya. Di balai desa, warga berkumpul dalam antrea…

Sebuah Doa

“Keputusan Ayah sudah bulat Naira! Kamu harus masuk pesantren!” bentak ayah. “Ini pertama kalinya ayah bentak Naira. Naira kecewa sama ayah!” Naira m…
© Sepenuhnya. All rights reserved.