Pada kali itu, pada hari pertama masuk sekolah jenjang SMA saat kegiatan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) dimulai, ada dua anak yang terkena hukuman karena berangkat terlambat. Dua anak itu bernama Satyo dan Rena.
Mereka berdua dihukum untuk membersihkan toilet sekolah, tempat hukuman itu menjadi saksi mereka bertemu pertama kali dan saling mengenal satu sama lain.
Saat pembagian kelas ternyata mereka satu kelas dan menjadi teman kelas yang baik.
Seiring waktu berlalu mereka menjadi teman dekat dan semakin dekat. Hingga pada suatu hari, saat mereka memasuki kelas 11, Satyo mengutarakan cintanya kepada Rena. Dan mereka menjadi pasangan yang diiri-irikan oleh temannya. Susah senang mereka jalani sampai waktu kelulusan mereka tiba.
Hubungan mereka tidak sampai di situ saja tetapi sampai jenjang ke lebih serius. Satyo sudah mulai serius dan mulai bekerja mengumpulkan uang untuk menghalalkan si Rena yang sedang melanjutkan kuliahnya.
Tak lama selang beberapa bulan, Satyo datang ke rumah Rena untuk melamar Rena. Rena dengan hati penuh gembira tidak menyangka bahwa seseorang yang Rena cintai di waktu SMA ternyata akan menjadi teman hidup selamanya.
Saat Satyo sudah sampai di rumah, Rena dan Satyo berbincang kepada kedua orang tua Rena, ternyata kedua orang tua Rena tidak setuju dengan niat baik mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, dikarenakan latar belakang keluarga Satyo yang kurang mampu, bisa dibilang perekonomian keluarga Satyo kurang mendukung.
Alasan lainnya adalah karena kedua orang tua Rena menginginkan anaknya berjodoh dengan seseorang yang mapan agar hidup Rena tercukupi nantinya.
Dengan berat hati Satyo pun mengerti dan ikhlas. Tanpa berpikir panjang Satyo pergi dari rumah Rena dengan hati kecewa yang begitu mendalam.
Rena juga sakit hati dengan pilihan kedua orang tuanya yang tidak merestui hubungan mereka berdua. Semakin larut dari kekecewaan Satyo pun perlahan-lahan mulai ikhlas dengan apa yang terjadi sebelumnya.
Beberapa bulan kemudian, Satyo mendengar kabar bahwa Rena akan menikah dengan orang pilihan kedua orang tuanya. Dan benar saja terjadi, pada siang harinya ada seseorang yang datang mengirimkan surat yang berisi undangan pernikahan Rena dan orang pilihan kedua orang tuanya.
Satyo tersenyum lega walaupun di dalam hatinya tergores luka yang begitu sakit. Walaupun sakit yang begitu bertubi-tubi itulah menjadi jalan Satyo untuk mencoba move on dari Rena dan memulai kehidupan barunya.
Satyo selalu berdoa untuk dipertemukan seseorang yang menerima dia apa adanya dan latar belakang keluarganya.
Biodata Penulis:
Vera Regina Azaria saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN SAIZU.