Terimakasih, Sahabatku

Cerita ini mengisahkan persahabatan antara dua gadis, aku dan Kemala, yang berjuang untuk mendapatkan tiket konser artis internasional yang sangat ...

Siang itu aku dan Kemala, sahabatku dari kecil sedang mengantri sebuah tiket konser. Karena artis yang akan tampil di konser tersebut kebetulan artis internasional, jadi tak heran jika antrian begitu panjang. Bahkan kami pun sudah mengantri sejak jam 7 tadi dan sampai sekarang masih belum dapat tiketnya.

Sampai sore tiba, ternyata kami tak kunjung dapat tiket konser itu, padahal slot tiket sudah sangat mepet. Hanya orang yang beruntung yang bisa mendapatkannya. Salah satu cara mendapatkan tiket konser itu adalah dengan mengikuti kuis di sebuah radio. Tak mau ketinggalan, pastinya aku pun selalu dengerin radio yang mengadakan kuis tersebut.

Suatu hari tiket tinggal satu-satunya dan aku belum dapat telpon dari radio tersebut. Ya, mereka yang ditelpon dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan adalah mereka yang dapat.

BTS

Harapanku pupus ketika seseorang ditelpon dari radio tersebut dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan. Karena begitu ngefansnya sama artis yang mau konser, seharian aku menangis dan tak mau keluar kamar. Kemala yang tahu keadaanku pun segera datang ke rumah.

“Sore tante, Sendikanyanya ada?”

“Ada itu di kamar, seharian belum keluar” Sahut mamaku menjawab pertanyaan Kemala.

“ Sen, kenapa sih nangis gitu kaya anak kecil tahu.”

“Apa sih, kamu kan tahu gimana ngefansnya aku sama BTS. Bayangin udah ngantri dari pagi sampai sore dan ikutan kuis tiap hari tapi ga bisa dapat tiket juga!”

“Nih tiket buat kamu” Kemala menyodorkan sebuah tiket padaku.

Dengan muka heran aku menerima tiket tersebut, kulihat dengan seksama. “Hah gimana caranya kamu bisa dapat tiket ini?”

“Aku ikutan kuis juga dan kebetulan aku yang terakhir dapat. Tapi itu buat kamu aja. Lagian aku gak begitu ngefans kok sama BTS, cuma ikutan kamu aja hehe” Sahutnya tanpa muka bersalah.

“Beneran?” Aku langsung bangkit memeluk Kemala yang tengah meledekku karena muka sembabku.

“Beruntung banget deh aku punya sahabat kamu. Jangan-jangan kamu ikutan kuis cuma biar dapet tiket untukku ya?”

“Iya, hehe” Jawaban yang semakin membuatku merasa beruntung bersahabat dengan gadis berambut ikal ini.

Biodata Penulis:

Ratih Prasajati Samay lahir pada tanggal 14 Mei 2002 di Pulau Adi.

© Sepenuhnya. All rights reserved.