Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil

Cerpen ini berkisah tentang Rasya Seyla Putri, seorang siswi kelas 12 di SMAN 4 Banjarmasin yang berjuang keras demi mencapai impiannya menjadi ...

Di sebuah rumah sederhana, ada seorang anak perempuan bernama Rasya Seyla Putri, yang biasa dipanggil Rasya. Dia adalah seorang murid di SMAN 4 Banjarmasin, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.

Rasya adalah murid kelas 12 yang sebentar lagi akan melaksanakan ujian kelulusan yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. Rasya bukan seorang murid yang sangat pintar, tetapi dia sangat ingin menjadi juara kelas pada saat kelulusan nanti. Kedua orang tuanya sangat ingin anaknya mendapatkan juara kelas.

Rasya berasal dari keluarga yang kurang mampu. Maka dari itu, dia sangat rajin belajar agar bisa menjadi lebih pintar dan bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Di sekolah, Rasya mempunyai 3 teman yang selalu mendukungnya. Ketiga temannya, yaitu Erika, Anisa, dan Dewi. Mereka berempat sudah berteman sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar.

Pagi Hari

Seperti biasanya, saat akan berangkat sekolah, ketiga temannya itu datang ke rumah Rasya untuk berangkat bersama. Karena rumah mereka saling berdekatan, jadi tidak perlu waktu lama untuk sampai di rumah Rasya. “Assalamu’alaikum, Sya ayo berangkat sekolah” teriak teman-temannya di depan rumah Rasya.

“Waalaikumsalam, iya sebentar” jawab Rasya dari dalam rumah.

Mereka berangkat menggunakan sepeda dengan berboncengan. Jarak dari rumah mereka ke sekolah pun tidak terlalu jauh, hanya memerlukan waktu sekitar 10 menitan.

Usaha tidak akan Mengkhianati Hasil

Setelah sampai di sekolah, mereka memarkir sepeda di parkiran belakang kelas mereka yang dekat juga dengan kantin. Setelah memarkir sepeda, mereka langsung berjalan menuju kelas masing-masing.

Mereka berempat tidak satu kelas, tetapi kelas mereka saling berdekatan. Rasya satu kelas dengan Erika di kelas 12A, sedangkan Dewi dengan Anisa di kelas 12B. “Aku ke kelas dulu ya, nanti pas jam istirahat kita ke kantin bareng” ucap Dewi dan Anisa.

“Iya, siap” jawab Rasya dan Erika.

Mereka berempat pun masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran dengan baik. Bel istirahat berbunyi, anak-anak SMAN 4 Banjarmasin mulai berhamburan keluar kelas. Begitu juga dengan Rasya dan teman-temannya. Mereka langsung pergi menuju ke kantin untuk membeli makanan. “Yuk kita kantin” ajak Rasya.

“Yuklah, udah laper nih” jawab Erika.

“Iya nih perutku udah mulai keroncongan” sambung Dewi.

Setelah percakapan singkat itu, mereka langsung pergi menuju ke kantin untuk membeli makanan. Setelah sampai di kantin, mereka langsung memesan makanan dan langsung menyantapnya.

Siang Hari

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua murid SMAN 4 Banjarmasin mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Mereka langsung menuju ke parkiran untuk mengambil sepedanya.

Setelah sampai di rumah, seperti biasanya Rasya langsung mandi dan mengganti pakaiannya. Ibu Rasya bekerja sebagai penjual pakaian di pasar dekat rumahnya. Sang ibu biasanya pulang sekitar jam satu siang untuk sekedar makan siang dan shalat.

“Assalamu’alaikum” ucap sang ibu.

“Waalaikumsalam” jawab Rasya dari dalam kamar.

“Ehh ibu sudah pulang” lanjut Rasya.

“Iya nak, bagaimana sekolahmu hari ini” ucap sang ibu.

“Alhamdulillah lancar, bu” jawab Rasya.

“Yasudah sana lanjut belajar lagi, kalau cape istirahat jangan dipaksakan” ucap sang ibu.

“Iya bu” jawab Rasya.

Ujian Kelulusan

Hari ini adalah hari dimana ujian kelulusan diadakan. Sudah satu minggu ini Rasya selalu berada di kamarnya untuk belajar supaya bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.

Seperti biasanya, Rasya berangkat sekolah bersama dengan ketiga temannya.

Setelah sampai di sekolah, mereka langsung memarkir sepedanya di tempat parkiran dan langsung menuju ke ruang ujian masing-masing. Ujian dilaksanakan dengan khidmat dan hati-hati oleh seluruh siswa.

Sudah dua jam ujian dilaksanakan dan anak-anak mulai berhamburan ke luar ruang ujian. Rasya sedang duduk sendiri di depan ruang ujian sambil menunggu teman-temannya keluar. Tak lama, teman-temannya pun datang.

“Rasya” panggil teman-temannya.

“Ehh iya” jawab Rasya.

“Bagaimana tadi ujiannya, lancar? Mudah-mudah kan soalnya” tanya Rasya.

“Alhamdulillah lancar, tapi ya gitu agak susah” jawab teman-teman Rasya.

“Yasudah, semoga kita mendapatkan nilai yang memuaskan, Amin...” ucap Rasya.

“Aminnn” jawab teman-teman Rasya.

Pengumuman Kelulusan

Hari ini adalah hari dimana pengumuman kelulusan diumumkan. Seluruh siswa kelas 12 dan orang tuanya datang ke sekolah untuk mengambil pengumuman kelulusan.

Pengumuman kelulusan diumumkan, dan yang mendapatkan juara kelas adalah Rasya. Rasya pun disuruh untuk maju ke panggung untuk menerima piala dan beasiswa untuk melanjutkan sekolah.

Menjadi juara kelas adalah keinginan rasya dari dulu. Karena, Rasya ingin sekali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Maka dari itu, Rasya rajin belajar dan selalu mengulang pelajaran yang sudah diberikan guru di sekolah.

Rasya sangat bersyukur karena apa yang dia inginkan bisa terwujud, itu semua karena usaha dan doanya selama ini.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah kita harus selalu berusaha agar kita dapat menggapai sesuatu yang kita inginkan. Karena pada dasarnya usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Biodata Penulis:

Nabila Qotrunnada (atau biasa dipanggil Nabila) lahir pada tanggal 19 Desember 2002 di Tegal. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Nabila sekarang tengah menjalani study di UIN Saizu Purwokerto dan mondok di pondok pesantren modern Elfira 2, yang terletak di Watumas, Purwokerto.

Riwayat pendidikan yang ia tempuh adalah mulai dari TK Islam Pelangi. Setelah lulus ia melanjutkan sekolah di SDN Kalimati 02 selama 6 tahun. Lulus SD, Nabila sekolah di SMPN 05 Adiwerna selama 3 tahun. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan sekolah di SMA Al-Fusha Pekalongan sembari mondok selama 3 tahun.

Lulus dari sana, Nabila melanjutkan kuliah di UIN Saizu Purwokerto. Ia mengambil prodi PAI di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Saat ini Nabila aktif dalam organisasi IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) Purwokerto.

© Sepenuhnya. All rights reserved.